Jasapembuatan RAB SPBU jadi hal yang sangat penting sekali sebelum memutuskan untuk mendirikan sebuah spbu. RAB atau Rencana Anggaran Biaya di gunakan untuk mengetahui perkiraan besaran biaya yang harus di keluarkan dalam mengerjakan proyek. Baik kebutuhan material, tenaga kerja, lama proses pengerjaan. Dasar - dasar tersebut bisa sekali di
RencanaAnggaran Biaya (RAB) Bangunan Tahun 2020 File Sofcopy Dalam membangun sebuah bangunan baik, pekerjaan sipil dan arsitektur dibutuhkan suatu perencanaan yang baik dan matang. Yang meliputi Perhitungan Volume pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) dan Gambar kerja (Bestek)
biayapembuatan lapangan futsal Home; KONTRAKTOR LAPANGAN FUTSAL. Amanah dan Profesional. 081230586662 081230586662 D728AD55 . Jasa Kontraktor Lapangan Futsal SMS/WhatsApp.081230586662 dan ingin mengetahui keuntungan serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan impian berbisnis futsal.
Rincianmodal usaha SPBU meliputi tanah, biaya pembangunan, dan operasional. Namun, tak perlu khawatir pasalnya banyak perusahaan siap menjadi mitra untuk mengelola rincian modal usaha SPBU tersebut. Masyarakat sebagai calon investor cukup menyediakan modal paling tidak Rp500 juta ditambah lahan seluas 1.500 m2 dengan lebar depan 30 meter.
Rencanaanggaran kegiatan pembangunan Pembangunan Jalan Setapak adalah sebesar Rp 8.135.000.-dengan rincian terlampir. 8. SUMBER DANA RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA. PEMBANGUNAN JALAN SETAPAK. RT 04 RW 03 TINGGARJAYA - JATILAWANG. 2009. PENGELUARAN. NO. PIMPINAN SPBU CANDI MAS GROUP. JATILAWANG - BANYUMAS.
Vay Tiแปn Nhanh Chแป Cแบงn Cmnd. Apakah Anda pernah mendengar istilah rencana anggaran biaya RAB? Ya, istilah rencana anggaran biaya sering digunakan dalam persiapan membuat suatu usaha atau proyek. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengerti bagaimana cara mudah membuat rencana anggaran biaya untuk usaha Anda. Simak penjelasannya berikut ini. Rencana anggaran biaya bisa membantu pemilik bisnis mengontrol dan menganalisa jumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha Pengertian Rencana Anggaran Biaya RABLangkah Mudah Membuat Rencana Anggaran Biaya RAB1. Membuat Daftar Pekerjaan 2. Memasukkan Pembelian Peralatan3. Menghitung Biaya Tetap4. Menganalisa Biaya Tak Terduga5. Melakukan Rekapitulasi Pengertian Rencana Anggaran Biaya RAB RAB adalah rencana pengeluaran biaya uang terhadap suatu usaha, pekerjaan atau proyek yang disusun secara terperinci. Rencana anggaran biaya merupakan pedoman dalam mengeluarkan biaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan yang tertera dalam anggaran tersebut. Rencana anggaran biaya merupakan bagian dari pengelolaan keuangan usaha. Tanpa perencanaan dan anggaran maka keuangan usaha bisa berantakan dan bukan mustahil bisa terjadi kebangkrutan. Rencana anggaran biaya juga memungkinkan pemilik bisnis tidak hanya merencanakan pengeluaran, namun juga menganalisis pengeluaran dan membuat perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Contoh RAB yang sering dijumpai adalah RAB Bangunan yaitu rencana biaya untuk membuat sebuah bangunan rumah, ruko dan lain sebagainya. Contoh lainnya yang memerlukan pembuatan RAB adalah membuka restoran, membeli usaha franchise dan lain sebagainya. Jadi apapun jenis bisnisnya diperlukan membuat rencana anggaran biaya agar pemilik bisnis bisa mengontrol dan menganalisa uang yang dikeluarkan dalam usaha tersebut. Pada dasarnya rencana anggaran biaya tidak hanya untuk usaha atau proyek saja. Rencana anggaran biaya juga bisa diterapkan dalam kegiatan suatu organisasi, acara sosial di masyarakat dan lain sebagainya. Dari rencana anggaran biaya yang dibuat, panitia suatu acara bisa mengetahui peralatan mana yang harus dibeli atau disewa. Baca juga Cara Membuat dan Memaksimalkan Komponen Anggaran Bisnis Anda Langkah Mudah Membuat Rencana Anggaran Biaya RAB Berikut adalah cara membuat RAB yang bisa diterapkan untuk bisnis Anda. 1. Membuat Daftar Pekerjaan Langkah pertama yang dilakukan dalam membuat rencana anggaran biaya adalah menulis daftar pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dalam suatu usaha. Buat daftar ini untuk semua divisi yaitu produksi, operasional, pemasaran dan keuangan. Dari daftar tersebut akan diketahui biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha itu. Daftar pekerjaan harus dibuat secara detail agar bisa diketahui biaya yang akan muncul. Bandingkan daftar pekerjaan yang dibuat dengan biayanya, apakah sesuai dengan standar umum yang ada. Tujuan daftar pekerjaan dibuat agar biaya yang diajukan tidak berlebihan atau terlalu kecil karena kedua hal itu bisa mempengaruhi keuangan usaha. Baca juga Budget Management Pengertian, Fungsi Dan Cara Membuatnya [elementor-template id="26379"] 2. Memasukkan Pembelian Peralatan Masukan juga pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha itu. Misalnya mesin produksi, motor atau mobil untuk mengantarkan produk ke customer dan lain sebagainya. Umumnya peralatan dalam menjalankan usaha dimasukkan sebagai aset perusahaan. Dalam laporan keuangan beberapa jenis dari peralatan tersebut akan mengalami depresiasi atau penyusutan. 3. Menghitung Biaya Tetap Langkah selanjutnya adalah memasukkan biaya tetap yaitu pengeluaran yang selalu terjadi dalam menjalankan usaha itu. Biaya tetap meliputi gaji karyawan, biaya listrik, biaya air, biaya internet dan lain-lain. Jika belum diketahui nilai biaya tetap tersebut masukan nilai estimasi yang berkisar tidak terlalu jauh dari biaya yang akan muncul. 4. Menganalisa Biaya Tak Terduga Memasukkan biaya tak terduga juga harus dilakukan dalam membuat rencana anggaran biaya, karena hal-hal tak terduga biasanya akan terjadi dalam menjalankan suatu usaha atau pekerjaan. Buatlah anggaran biaya tak terduga dengan nilai yang cocok untuk jenis usaha Anda karena setiap usaha pasti berbeda resiko hal tak terduga yang bisa muncul. Komponen biaya tak terduga merupakan hal yang sulit ditentukan. Hal ini dikarenakan pemilik bisnis tidak bisa mengetahui dengan pasti hal atau peristiwa apa yang terjadi diluar kendalinya serta berapa biaya yang akan muncul tersebut. Oleh karena itu biaya tidak terduga hanya bersifat prediksi. Salah satu cara praktis adalah dengan mencari tahu dan membandingkan hal atau peristiwa tak terduga ini dari pesaing dalam bisnis yang sama dengan Anda 5. Melakukan Rekapitulasi Hal terakhir yang dilakukan dalam membuat rencana anggaran biaya adalah membuat rekapitulasi atas pencatatan biaya-biaya tersebut. Tujuan melakukan rekapitulasi adalah agar laporan atau data yang disediakan lebih sederhana sehingga mudah dimengerti. Dengan melihat rekapitulasi, pemilik bisnis akan lebih cepat dalam memahami kebutuhan biaya yang diperlukan. Selain itu rekapitulasi rencana biaya anggaran juga bisa digunakan untuk pihak lain, misalnya investor. Dengan melihat rekapitulasi itu, seorang investor bisa mengetahui berapa dana yang dibutuhkan dan untuk apa saja dana tersebut digunakan. Demikian penjelasan tentang rencana anggaran biaya dan langkah mudah dalam membuatnya. Semoga semakin menambah wawasan dan bisa diterapkan pada bisnis Anda. Sebagai seorang pemilik bisnis maka wawasan lain yang perlu diketahui adalah bagaimana mengelola keuangan usaha dengan baik. Software akuntansi bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha dengan cepat dan mudah. Anda bisa menggunakan Harmony, yaitu software akuntansi online yang sangat mudah dan praktis digunakan oleh siapapun termasuk bagi yang tidak memiliki background akuntansi. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang bisa membantu Anda dalam melihat dan menganalisa kondisi keuangan perusahaan. Harmony sudah membantu ribuan pebisnis dalam merapikan keuangan usaha mereka. Silahkan coba gunakan GRATIS Harmony 30 Hari dengan mendaftar di sini. Anda juga mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony. Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.
83% found this document useful 23 votes9K views24 pagesCopyrightยฉ ยฉ All Rights ReservedAvailable FormatsXLS, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?83% found this document useful 23 votes9K views24 pagesRab Spbu Kab Agam - Bapak Suheimi-1 QUANTITY BQBU CODO A! " SU!ATEA BAAT P๎๎๎$*%%' +,-๎/๎IPEKE๎AAN PESIAPAN1 !,๎
&-&๎%๎& ๎%' D๎/,๎
&-&๎%๎& T๎'%๎% ๎๎$*% ๎%' P๎$%-%๎%' K๎$*%L๎2 P๎/๎
๎%๎%' ๎&$๎๎๎& ๎๎๎๎ ๎ ๎
๎๎๎'๎ ๎๎๎๎$*% ๎๎. 4๎6 /๎๎๎$/23 S๎,๎ ๎ A๎ B๎&-๎ D$%&'๎L๎4 P๎/๎
๎$๎&๎%' -%๎%' ๎๎-%/% ๎$,;๎๎L๎5 K,,$๎&'%๎& %๎%$%๎ ๎๎๎๎/๎%๎ C,//๎'&๎& D๎//34 L%'๎%& ๎๎$*% ๎
๎๎,' >,$ 1 ? 3 ? 5 ๎๎๎
%- 5 >//35 D&'๎&'๎ ๎
%๎๎ ๎%-& ๎&๎๎๎๎-&-&'๎ -,๎
%'๎ ๎%-&%' ๎%'๎๎& ๎๎'๎%/ 1 ? 3 !3/36 P-๎๎๎๎$ %>& ๎&'๎&'๎ ๎
%๎๎ ๎%-&/27 C,$ ๎
๎๎,' S-%๎
๎
%%๎ ๎%'๎๎& K 225 ๎๎๎
%- 20 >/ ๎๎-%'๎%' !6 1 -%;๎$/38 U$๎๎%' ๎%๎&$ ๎&%'๎%$% ๎%'๎๎&/3SUB TOTAL BUNKE DAN TANKI DAN PE!ASAN๎ANNYA1 T%'๎& P๎'๎%/ ๎&'๎-๎ %- ๎%๎%๎&๎%๎ 20 KL๎'&๎2 T%'๎& P๎'๎%/ ๎&'๎-๎ %- ๎%๎%๎&๎%๎ 30 KL๎'&๎3 K%๎,๎&๎ ๎$,๎๎๎๎&,' ๎ ๎%'๎& ๎%๎%๎&๎%๎ 20 KL4 K%๎,๎&๎ ๎$,๎๎๎๎&,' ๎ ๎%'๎& ๎%๎%๎&๎%๎ 30 KL5 !๎'๎$๎'๎%' ๎%'๎& ๎๎'๎%/ ๎&'๎-๎ %- ๎%$& %๎%๎ ๎$๎๎ ๎%' /๎/%๎%'๎ ๎%'๎&๎'&๎6 ๎&๎$,๎๎%๎&> ๎๎๎๎ 2๎5 P๎&%. T%'๎๎& 20 KLU'&๎ ๎
. T%'๎๎& 30 KLU'&๎>. T%'๎๎& 45 KL7 K%-&๎
$%๎& ๎%'๎&%. T%'๎๎& 20 KLU'&๎ ๎
. T%'๎๎& 30 KLU'&๎>. T%'๎๎& 45 KL8 T$%'๎๎,$๎ ๎%'๎๎& ๎๎'๎%/๎'&๎SUB TOTAL TANKI DAN PE!ASAN๎ TANK SU!P DAN ACCESSOIES1 ๎$,๎'๎&'๎ ๎%'๎๎& BB!๎๎๎ 2 P,-;๎๎๎;-๎'๎ T%'๎ S๎/๎P>๎3 P%>๎&'๎ ๎-&๎$&๎๎ /%&' ๎,-๎P>๎4 36๎!%'๎,-๎ S%=๎-&๎๎ S๎$&๎P>๎5 E'๎$; B,,๎๎ 4๎ ๎&๎๎ D,๎๎
-๎ &'๎P-%๎ UPPP>๎6 F-%'๎๎๎ 4๎ SC๎ ๎'๎๎๎ ๎๎/๎$๎&๎
-๎P>๎7 &'๎ ๎๎๎&๎ ๎%'๎ ๎๎/๎ ๎%๎๎
-๎ =-%'๎๎๎ 24 L๎๎
%'๎32 -๎๎
%'๎P>๎ P๎๎๎$*%%' +,-๎/๎ &๎๎$ ๎ ๎๎//๎$๎&๎
-๎P>๎9 P&๎% API 5L 4๎ 110 >/P>๎10 D,๎๎
-๎ N๎๎๎๎- 2๎ API 5 LP>๎11 S๎$%&๎๎๎ E-๎
, 2๎ API 5 LP>๎12 ๎,๎๎/%๎๎๎$ F-๎๎&๎
-๎ C,''๎>๎,$ 2๎P>๎13 L%๎๎
, 4๎P>๎14 ๎%๎๎$/๎$ 2๎ ๎%-๎15 E๎๎. +%-๎16 D,,๎๎ 2๎ ๎$%=๎ -๎%$ =,$ ๎๎๎$%>๎,$P>๎17 D,,๎๎ 4๎ ๎$%=๎ -๎%$ =,$ ๎๎๎$%>๎,$P>๎18 F-,%๎ +๎'๎ +%-๎19 A๎๎,-&/&๎๎$P>๎20 S๎-%๎
-๎ S>,๎>๎ C%๎๎ *,&'๎&'๎P>๎21 !%'&๎,$&'๎ ๎-P>๎22 F-%'๎๎๎ 2๎ ๎$%๎P>๎23 P&๎% ๎&๎%/ 34 30>/ =,$ >%๎
-๎๎๎$,๎'๎&'๎P>๎24 P&๎% 4๎ 4 >/ ๎ =-%'๎๎๎ 4๎P>๎25 P&๎% ๎%% SII 2๎ 6 /๎๎๎$P>๎26 P$๎๎๎๎$๎ +%>๎/ +๎'๎P>๎27 T%'๎ +๎'๎ 2๎P>๎28 P&๎% ๎%-/ =,$ ๎&๎๎๎&>๎ ๎$%๎P>๎29 D,๎๎ ๎๎'&'๎%' 2๎ =,$ ๎๎๎๎๎ ๎&๎๎๎&>๎P>๎30 T๎๎ API 5L 2๎P>๎31 !๎$ ๎
%๎๎ 58๎ ๎ 3๎๎$&'๎ BSP>๎32 P&๎% API 5L ๎&%. 4๎ 15 >/ ๎%$๎ =,$ ๎&๎>๎%$๎๎ ๎%๎%$"๎%๎%$P>๎33 P&๎% API 5L ๎&% 4๎ 15 >/ ๎%$๎ =,$ ๎&๎>๎%$๎๎ ๎%๎%$"๎%๎%$P>๎34 P&๎% API 5L ๎&% 4๎ 10 >/ ๎%$๎ =,$ ๎&๎>๎%$๎๎ ๎%๎%$"๎%-๎๎P>๎35 5๎L C,'๎%&/%'๎ ๎%๎๎ L %&'๎&๎๎๎P>๎36 S&๎๎ ๎๎%- A๎%๎๎,$P>๎37 S๎$%&'๎$P>๎38 F&- >%๎P>๎39 A๎๎; + A๎%๎๎,$P>๎40 +%๎,๎$ C%๎ 4๎ A๎๎; A-๎/๎'&๎/P>๎41 P-%๎ ๎๎๎๎๎%' ๎%'๎ ๎๎/๎"๎'&๎42 E๎๎&๎/๎'๎ S๎๎๎,$๎%. S๎%- ๎%๎๎P>๎ ๎
. ๎%๎๎๎๎ T$๎๎๎
,'P>๎>. S๎%-๎'๎ ๎, >,$'&'๎ N๎๎$%- S&-&๎,'P>๎๎. S๎$%๎ =&๎
๎$K๎๎. ๎๎&'K๎=. C%๎%-&๎L๎$ ๎. A>>๎๎,'L๎$ ๎. E-๎
, ๎%-๎43 E๎๎&๎/%'๎ A>>๎๎๎,$&๎๎ B,'๎๎%$ !๎%๎ BB!%. S๎-%'๎ -,๎๎&'๎ ๎&%.4๎P>๎ ๎
. A-๎/๎'&๎/ T&๎๎๎ =&- ๎-๎
, 4๎P>๎>. ๎$%๎๎. S๎-%'๎ +%๎๎,$ 3๎ ๎ C๎%/-,>๎ 4๎>,๎๎.633P>๎๎. E-๎
, ,๎44 P&๎๎ ๎ F&๎๎&'๎๎ ๎%' STP% F-๎๎&๎
-๎ P&๎๎ 4๎"P>๎ P๎๎๎$*%%' +,-๎/๎ ๎
F-๎๎&๎
-๎ P&๎๎ 2๎"P>๎>. E-๎>๎$,=๎๎&,' ๎๎-๎&'๎ S,>๎๎๎ 4๎P>๎๎. E-๎>๎$,=๎๎&,' ๎๎-๎&'๎ S,>๎๎๎ 2๎P>๎๎. E-๎>๎$,=๎๎&,' E-๎
, 2๎P>๎=. T๎$/&'%๎&,' 2๎P>๎๎. T๎$/&'%๎&,' 4๎P>๎๎. E-๎
, 4๎P>๎&. STP 34 ๎PU'&๎45 AT๎ %๎๎,/%๎&> T%'๎ ๎%๎๎&'๎ &'>-. I'๎๎%-%๎&%. P$,๎
๎ %๎๎$%๎& 0๎1 //U'&๎ ๎
. C,'๎,- C,'๎$,-๎$ > ๎&๎๎-%; $%'๎๎ 0"6 N,๎๎U'&๎>. !,๎&=&๎%๎& !%'๎,-๎ ๎'๎๎๎ ๎๎/%๎%'๎%' P$,๎
๎ AT๎U'&๎SUB TOTAL TANK SU!P DAN ACCESSOIESSUB TOTAL PEKE๎AAN TANKI PENDA! ๎ PE!IPAANIIIPEKE๎AAN BAN๎UNAN PONDASI DAN BETON1 P,'๎%๎& ๎
,$๎ ๎&-๎ H 40 >/ "12 /๎๎&๎&๎ 2 ๎%-&%' ๎%'%๎ P&-๎ C%๎ ๎ K,-,/ P๎๎๎๎๎%-/33 U$๎๎%' ๎%๎&$ ๎๎๎
%- 5 >/๎ ๎'๎๎๎ ๎& ๎
%%๎ P&-๎ C%๎ ๎ ๎-%๎ -%'๎%& ๎
๎๎,' ๎& %$๎%/34 L%'๎%& K๎$*% %๎. 1?3?5 ๎๎๎
%- 5 >/๎ ๎'๎๎๎ ๎& ๎
%%๎ ๎&-๎ >%๎ ๎
๎๎,' ๎& %$๎% ๎%',๎&/35 P&-๎ C%๎ 80๎2000๎65 >//36 P๎๎๎$*%%' K,-,/ P๎๎๎๎๎%- ๎
๎๎,' KT 45๎45๎40 >//37 A'๎๎๎$ B%๎๎ ๎TB 25๎
๎8 P๎๎๎$*%%' U$๎๎%' ๎%'%๎ ๎๎/๎
%-&"/39 U$๎๎%' S&$๎๎ A๎$๎๎%๎๎ B 30 >//39 U$๎๎%' A๎๎$๎๎%๎๎ A ๎&'๎๎& 25>//311 P๎๎๎$*%%' P-%๎ -%'๎%& ๎
๎๎,' ๎& %$๎% ๎%',๎& ๎๎๎
%- 20 >//312 P๎$/%'๎'๎ I๎-%'๎ !,๎
&-๎
๎13 P๎$/%'๎'๎ &๎-%'๎ P๎-%๎ !,๎,$"๎
๎14 F-,,$ ๎%$๎๎'๎$ L%'๎%& B๎๎,' %$'% L&๎๎๎ ๎$๎;/215 I๎-%'๎ ๎๎%$๎ %$'% /๎$%๎๎'&๎16 P๎๎๎$*%%' L%'๎%& ๎๎$%/&๎ 20๎20 >/ ๎๎๎ ๎๎-%๎ ๎,/๎% /,๎
&-๎'&๎17 P๎๎๎$*%%' L%'๎%& ๎๎$%/&๎ 20๎20 >/ ๎๎๎ ๎๎-%๎ !,๎,$"๎'&๎18 P๎๎๎$*%%' /%$๎% ๎
%๎%๎ ๎'๎๎๎ /,๎
&- &๎& BB!๎๎๎19 P๎๎๎$*%%' /%$๎% ๎
%๎%๎ ๎'๎๎๎ /,๎,$ &๎& BB!"๎๎๎20 P๎๎๎$*%%' /%$๎% ๎
%๎%๎ ๎'๎๎๎ /,๎
&- ๎%'๎๎& &๎& BB!๎๎๎SUB TOTAL PONDASI DAN AN๎KA BA๎A DAN CEILIN๎1 %'๎๎% B%*% ๎& ๎๎-%๎ ๎,/๎% /,๎&=&๎%๎&%. !,๎๎- ๎๎๎๎๎ 2 ๎ ๎๎๎๎ ๎
. !,๎๎- T๎'๎%๎ 1 ๎ ๎๎๎๎>. E$๎>๎&,' ๎$,๎๎K๎๎. A๎%๎ J&'>%-๎/๎/๎. T%-%'๎ ๎%๎๎ G&'>%-๎/๎/=. F-%๎๎&'๎ ๎ ',๎ B๎LS 40/2 P๎๎๎$*%%' P๎'๎๎>%๎%' K,-,/ B%*% ๎๎'๎%' C%๎ E๎,๎& %$'% ๎๎๎&๎ ๎๎%'๎%$ =&' P,-; U$๎๎๎๎'&๎3 C๎&-&'๎ C%',๎;%. D%๎%$/2 ๎
. ๎=-๎๎๎,$ !,๎
&-U'&๎> ๎=-๎๎๎,$ !,๎,$"U'&๎
Banyak celah bisnis yang saat ini masih terbuka lebar. Peluang tersebut tentunya bisa mendatangkan keuntungan yang tak sedikit bila mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu peluang bisnis yang cukup menggiurkan adalah usaha SPBU. Memang tidak banyak yang bergelut di bidang usaha ini. Salah satu alasan klasik adalah modal awal yang diperlukan tidak sedikit. Bahkan, beredar kabar untuk mendirikan sebuah SPBU dibutuhkan dana miliaran rupiah. Benarkah demikian. Jadi, berapa sebetulnya modal awal untuk pendirian SPBU? Bagaimana pula pebisnis pemula bisa merintis usaha SPBU? Silakan simak uraiannya berikut ini. Saat ini usaha SPBU telah menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan besarnya keuntungan per hari yang bisa didapatkan oleh SPBU tersebut, walaupun resiko untuk mengalami kerugian juga cukup besar. Sebagai contoh SPBU bersertifikat PastiPas Silver yang perkiraan marginnya adalah sebesar Rp 235. Jika SPBU tersebut mampu menjual premium sebanyak liter per hari, maka total keuntungan kotor yang didapatkan setiap harinya adalah sebesar Rp 235 X liter = Rp Tentunya keuntungan ini belum dikurangi biaya operasional dan biaya penguapan kalau ada. Sebagaimana halnya dengan jenis-jenis bisnis lainnya, bisnis SPBU juga tidak lepas dari kemungkinan untuk mengalami kerugian yang besar. Kerugian tersebut bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga. Sebagai contoh ketika pemerintah menetapkan harga BBM untuk premium pada tanggal 1 Januari 2015 menjadi sebesar Rp per liter, sementara pada hari sebelumnya para pengusaha SPBU sudah membeli stok premium dengan harga Rp per liter. Bisa dibayangkan besarnya kerugian yang dialami oleh pihak SPBU. Menurut informasinya, kerugian total pengusaha SPBU yang dialami SPBU di seluruh wilayah Indonesia mencapai Rp 127 miliar. Rincian Modal Usaha SPBU hingga Beroperasi Berdasarkan informasi dari PT Pertamina bahwa perkiraan modal awal atau modal usaha SPBU hingga beroperasi adalah kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 8 miliar. Perkiraan tersebut tergantung pada harga tanah yang akan dibangun SPBU di atasnya. Jika lokasi tanah tersebut strategis, maka modal awal tentu lebih besar, tetapi waktu untuk kembali modal juga lebih cepat. Modal usaha SPBU bagi pebisnis pemula sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar di atas dipergunakan untuk mempersiapkan hal-hal yang harus terpenuhi dalam mendirikan SPBU. Hal-hal tersebut sudah merupakan ketetapan dari pihak PT Pertamina. Hal-hal tersebut terdiri dari 1. Biaya Persyaratan Lokasi Untuk persyaratan lokasi SPBU, pihak PT Pertamina telah menetapkan ketentuan bahwa jika lahan yang akan dibanguni SPBU terletak di jalan besar atau jalan utama, maka dipersyaratkan luasnya haruslah memiliki ukuran minimal meter persegi. Sedangkan untuk akses jalan lokal minimal meter persegi. SPBU sendiri terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C. Untuk SPBU tipe A, dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 90 meter. Untuk SPBU tipe B dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 75 meter. Adapun SPBU tipe C dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 65 meter. Dari penjelasan di atas bisa tergambar besarnya modal awal yang harus dipersiapkan hanya untuk membeli lahan saja, belum termasuk persiapan modal usaha SPBU hingga beroperasi yang lainnya. 2. Biaya Perizinan Di antara alokasi dana modal usaha SPBU sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar tersebut adalah biaya perizinan. Dalam hal ini, pihak PT Pertamina telah menetapkan beberapa persyaratan umum perizinan yang harus terpenuhi. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah a. Menyetor foto copy KTP pemilik badan usaha b. Biodata perusahaan atau akta pendirian perusahaan c. Lay out bangunan SPBU d. Peta lokasi SPBU dalam skala 1 atau lebih besar, serta peta topografi dalam skala 1 e. Foto copy IPPT Izin peruntukan penggunaan tanah f. Foto copy ijin gangguan g. Foto copy IMB Izin mendirikan bangunan h. Bukti telah mendapatkan pengesahan meter pompa SPBU dari instansi yang berwenang i. Foto copy ijin timbun tangki dari instansi yang berwenang j. Dokumen pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan skala kegiatan k. Fotokopi surat izin pembangunan SPBU dari Jasamarga khusus bagi pendaftar yang memiliki lokasi di jalan tol l. Nama Kelurahan yang tercatat di sertifikat tanah harus betul-betul sesuai dengan lokasi pendirian SPBU yang didaftarkan 3. Biaya Pengadaan Sarana dan Prasarana Di antara alokasi dana modal usaha SPBU bagi pebisnis pemula sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar tersebut adalah untuk biaya pengadaan sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh pihak PT Pertamina. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut โข Sarana pemadam kebakaran yang sesuai dengan pedoman PT Pertamina โข Sarana lindungan lingkungan yang mencakup instalasi pengolahan limbah, Instalasi oil catcher dan well catcher, Instalasi sumur pantau, serta Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT Pertamina โข Sistem keamanan yang mencakup adanya pipa ventilasi tangki pendam, adanya ground point/strip tahan karat, adanya dinding pembatas/pagar pengaman, serta terdapat rambu-rambu tanda peringatan โข Sistem pencahayaan berupa lampu penerangan yang betul-betul menerangi seluruh jalur dan area pengisian BBM, serta papan penunjuk SPBU yang mudah dilihat oleh para pengendara โข Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT. Pertamina berupa tangki pendam, pompa, serta pulau pompa. โข Peralatan pencegahan seperti racun api, sensor api, perangkat pemadam kebakaran โข Perlengkapan peralatan dan fasilitas umum seperti lambang pertamina, generator, musholla, toilet, lahan parkir, serta instalasi air dan listrik yang memadai โข Perlengkapan rambu-rambu standart seperti jagalah kebersihan, dilarang menggunakan telepon seluler, dilarang merokok, serta tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Ketiga point di atas harus terpenuhi seluruhnya jika ingin mendapatkan perizinan dari pihak PT Pertamina untuk mendirikan SPBU. Jika melihat gambaran di atas, maka sangat wajar jika modal usaha SPBU hingga beroperasi membutuhkan anggaran sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar. Ini belum lagi persiapan gaji karyawan serta mobil operasional yang nantinya dibutuhkan untuk kelancaran operasional SPBU. Bentuk Kerjasama PT Pertamina dengan Pihak SPBU Untuk melengkapi pembahasan seputar modal usaha SPBU, ada baiknya jika disebutkan bentuk kerjasama yang bisa terjalin antara dengan pihak SPBU. Bentuk kerjasama tersebut ada 2 Company Owned Dealer Operated Kerjasama SPBU CODO adalah bentuk kerjasama antara PT Pertamina PERSERO dengan beberapa pihak-pihak tertentu. Kerjasama yang terjalin dalam hal ini adalah pemanfaatan lahan milik perusahaan atau individu untuk dibanguni SPBU. 2. DODO Dealer Owned Dealer Operated Kerjasama SPBU DODO adalah bentuk kerjasama antara PT Pertamina PERSERO dengan calon mitra, di mana lokasi dan investasi seluruhnya merupakan tanggung jawab dan beban individu calon mitra untuk menyediakannya. Untuk mengembangkan outlet non PSO pada saat ini SPBU DODO hanya menjual jenis produk Premium dan BBK. Demikianlah artikel seputar modal usaha SPBU hingga beroperasi, khususnya bagi pebisnis pemula. Mudah-mudahan artikel di atas bisa memberikan penjelasan dan gambaran besar seputar masalah ini, sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk memulai bisnis SPBU. Semoga bermanfaat.
0 Comments 6 Minutes read Biaya Mendirikan SPBU โ CODO Company Owned Dealer Operated CODO SPBU Pertamina merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina PERSERO dengan pihak tertentu. Antara lain kerja sama pemanfaatan lahan milik perusahaan atau perseorangan untuk membangun SPBU Pertamina. DODO Dealer Owned Dealer Operated SPBU DODO adalah SPBU dalam bentuk kerjasama dimana lokasi dan investasi dilakukan seluruhnya oleh calon mitra perseorangan, untuk pengembangan outlet non PSO saat ini DODO SPBU hanya menjual produk Premium dan BBK solar yang dijual adalah solar ekonomis. Kualitas Kayu Jati Belanda Dan Karakteristik Kayu Jati Belanda Prosedur Mendirikan SPBU Pertamina Calon Rekanan harus berbentuk Badan Usaha Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas, Koperasi, Yayasan, Usaha Dagang, atau Perusahaan Dagang. Calon Mitra Kerja diharapkan menyiapkan scan KTP, akta pendirian perusahaan, NPWP perusahaan, bukti kepemilikan tanah, giro 1 satu tahun terakhir, tabungan, deposito, dan giro 1 satu tahun terakhir yang akan diminta untuk melengkapi entri data dalam aplikasi online ini. Untuk kelancaran verifikasi, Calon Mitra diminta untuk menyiapkan dokumen-dokumen Prosedur Mendirikan SPBU Pertamina sebanyak dua rangkap, dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n Badan Usaha Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n pemilik Badan Usaha Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n Badan Usaha Surat Perjanjian Sewa Menyewa Notarial Akta Jual Beli a/n Badan Usaha Akta Jual Beli a/n pemilik Badan Usaha Akta Jual Beli a/n PT Akta Jual Beli a/n pemilik Badan Usaha Girik/Persil C a/n Badan Usaha Girik/Persil C a/n pemilik Badan Usaha Dana pembelian lahan tersedia 100%, ada kwitansi DP, KTP pemilik lahan, fotocopy sertifikat tanah dan surat pernyataan jual beli. Akta pendirian Perseroan Terbatas PT, SIUP, dan TDP. Rekening koran 1 tahun terakhir atau bukti deposito atas nama pemilik/badan usaha. Fotokopi bukti kepemilikan usaha sejenis jika ada. Contoh SPBU. Fotokopi bukti kerja sama dengan PT. Pertamina jika ada. Contoh Agen minyak tanah, pengusaha APMS, dsb. Fotokopi sertifikat Pasti Pas atau bukti mengikuti program Pertamina Way jika Calon Mitra sudah pernah memiliki SPBU Sarana dan Prasarana Sarana pemadam kebakaran Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina Sarana lindungan lingkungan Instalasi pengolahan limbah Instalasi oil catcher dan well catcher Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area SPBU ke dalam tempat penampungan. Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air tanah di sekitar bangunan SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha SPBU. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT. Pertamina. Sistem Keamanan Memiliki pipa ventilasi tangki pendam Memiliki ground point/strip tahan karat Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman Terdapat rambu-rambu tanda peringatan. Industri Kayu Lapis Indonesia Primadona Ekspor Non Migas Sistem Pencahayaan SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area dan jalur pengisian BBM; Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU mudah dilihat oleh pengendara. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT. Pertamina berupa Tangki pendam Pompa Pulau pompa. Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU Sensor api dan perangkat Pemadam kebakaran Lambang PT. Pertamina Generator Racun Api Fasilitas umum Lahan parkir. Instalasi listrik dan air yang memadai Rambu-rambu standar PT. Pertamina Dilarang merokok Dilarang menggunakan telepon seluler Jagalah kebersihan Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Pelaksanaan Operasional SPBU Pelaksanaan operasional SPBU harus sesuai dengan SOP Standard Operating Procedure PT. Pertamina. Perekrutan dan pengadaan karyawan adalah tanggung jawab pemohon, dan para pekerja diwajibkan bekerja sesuai dengan etika kerja standar PT. Pertamina. Bangunan SPBU Berdasarkan Standar PT. Pertamina Desain bangunan harus disesuaikan dengan karakter lingkungan sekitar contoh letak pintu masuk, pintu keluar, dan lain-lain. Elemen bangunan yang adaptif terhadap iklim dan lingkungan sirip penangkal sinar matahari, jendela yang menjorok kedalam, dan penggunaan material dan tekstur yang tepat. Desain bangunan SPBU harus disesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitar yang dominan. Arsitektur bangunan sarana pendukung harus terintegrasi dengan bangunan utama. Seluruh fasade bangunan harus mengekspresikan detail dan karakter arsitektur yang konsisten Variasi bentuk dan garis atap yang menarik. Bangunan harus adaptif terhadap panas matahari dan pantulan sinar matahari dengan merancang sirip penangkal sinar matahari dan jalur pejalan kaki/ trotoar yang tertutup dengan atap. Bangunan dibagi-bagi menjadi komponen yang berskala lebih kecil untuk menghindari bentuk massa yang terlalu besar. Panduan Untuk Kanopi Integrasi antara kanopi tempat pompa bensin dan bangunan diperbolehkan; Ketinggian ambang kanopi dihitung dari titik terendah kanopi tidak lebih dari 13โ9โโ. Ceiling kanopi tidak harus menggunakan bahan yang bertekstur atau flat, tidak diperbolehkan menggunakan material yang mengkilat atau bisa memantulkan cahaya; Tidak diperbolehkan menggunakan lampu tabung pada warna logo perusahaan. Panduan Untuk Pump Island Pump island ini terdiri dari fuel dispenser, refuse container, alat pembayaran otomatis, bollard pengaman, dan peralatan lainnya; Desain pump island harus terintergrasi dengan struktur lainnya dalam lokasi, yaitu dengan menggunakan warna, material dan detail arsitektur yang harmonis. Minimalisasi warna dari komponen-komponen pump island, termasuk dispenser, bollard dan lain-lain. Sirkulasi/Jalur Masuk Dan Keluar Jalan keluar masuk mudah untuk berbelok ke tempat pompa dan ke tempat antrian dekat pompa, mudah pula untuk berbelok pada saat keluar dari tempat pompa tanpa terhalang apa-apa dan jarak pandang yang baik bagi pengemudi pada saat kembali memasuki jalan raya. Pintu masuk dan keluar dari SPBU tidak boleh saling bersilangan. Jumlah lajur masuk minimum 2 dua lajur. Lajur keluar minimum 3 tiga lajur atau sama dengan lajur pengisian BBM. Lebar pintu masuk dan keluar minimal 6 m. Perkembangan Industri Kayu Di Indonesia Tingkatkan Nilai Ekspor Gambaran Persyaratan Umum Perijinan SPBU Di bawah ini adalah persyaratan umum perizinan SPBU yang harus dipenuhi calon mitra setelah calon mitra dinyatakan sebagai pemenang di lokasi yang diajukan, berdasarkan surat resmi dari PT. Pertamina. Persyaratan Permohonan Izin Baru Persyaratan permohonan izin SPBU sebagai berikut Foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP pemilik/pimpinan badan usaha; Biodata perusahaan/akta pendirian perusahaan untuk badan usaha; Lay out bangunan SPBU dan konfigurasi SPBU yang akan dibangun; Peta lokasi skala 1 atau lebih besar, dan peta topografi/rupa bumi skala 1 yang memperlihatkan titik lokasi rencana pendirian SPBU; Perijinan yang dipersyaratkan pemerintah daerah setempat. Hasil verifikasi kemudian menjadi bahan rekomendasi untuk persetujuan pendirian SPBU. Persyaratan Lokasi SPBU Dalam pembangunan sebuah SPBU, luas minimal lahan tergantung dari letak lahan yang akan dibangun menjadi sebuah SPBU. Apabila lahan yang akan dibangun SPBU terletak dijalan besar/utama, maka luas lahan yang harus dimiliki minimal mยฒ. Sedangkan untuk akses jalan lokal minimal mยฒ. SPBU terdiri dari 3 tipe diantaranya adalah tipe dan C. Kisaran Modal Biaya Mendirikan SPBU Pertamina Berdasarkan sumber Alfand, setidaknya untuk Biaya Mendirikan SPBU Pertamina perusahaan harus mengeluarkan modal sekitar Rp 5 miliar sampai 8 miliar. Sementara itu, butuh waktu sekitar 6-12 tahun untuk mengembalikan modal investasi. Nantinya modal itu digunakan untuk biaya verifikasi dan operasional.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi BPH Migas mengatakan ExxonMobil akan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari rencana kerja Exxon di Indonesia dalam mendukung penyaluran Bahan Bakar Minyak BBM Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi BPH Migas Patuan Alfon mengatakan yang akan dibangun oleh ExxonMobil itu adalah SPBU mini. Dari jumlah itu, perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah membangun 17 SPBU mini di Jawa Barat seperti Karawang dan ini, ExxonMobil masih membutuhkan izin dari camat untuk pembebasan lahan guna pembangunan SPBU mini tersebut. "Mereka akan buka di daerah-daerah yang tidak ada penyalurannya, tentunya daerah yang bukan kota besar, " kata dia di Jakarta, Rabu 30/1.Investasi pembangunan SPBU mini itu, kata Patuan, mencapai Rp 100-150 juta per SPBU mini. Proyek SPBU mini ini merupakan rencana jangka panjang Exxon dan targetnya bisa selesai dibangun dalam 2-5 tahun BPH Migas mendorong badan usaha swasta yang menjual Bahan Bakar Minyak BBM membangun SPBU di luar Pulau Jawa. Ini karena SPBU swasta di luar pulau jawa masih sangat minim. Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan untuk mendorong persaingan sehat dalam usaha penyaluran BBM, BU BBM swasta diharuskan membangun SPBU di luar pulau Jawa. Selama ini, yang gencar memperluas distribusi BBM di luar Pulau Jawa hanya PT Pertamina Persero.Padahal, masyarakat di luar Jawa juga membutuhkan pasokan BBM. "Karena rakyat Indonesia bukan hanya dari Jawa. Tidak adil, kasian Pertamina juga," kata dia, di Jakarta, Selasa 11/12/2018.Fanshurullah tidak menampik, untuk membangun SPBU di luar Pulau Jawa, khususnya di daerah terpencil memang membutuhkan usaha yang lebih. Ini karena aksesnya yang tidak mudah, dan biaya distribusi yang mahal.Baca ExxonMobil Turunkan Harga BBM RON 92 Jadi Rp Fanshurullah mengatakan, untuk memperluas distribusi BBM di pedesaan, tidak perlu membangun SPBU besar yang biayanya tinggi. "Yang terpenting distribusi, kalau dia besar, dan mahal investasinya tapi banyak orang yang tidak dapat, jadi sayang," kata dia.
rencana anggaran biaya pembangunan spbu